Rabu, 02 Mei 2018

Melupakanmu Memutar Waktuku

Teruntuk kamu yang pernah menjadi bab terpenting dalam kehidupan tanpa nalarku. 
Kamu pernah menjadi aroma basah yang membawa sejuk dipagi hariku. 
Hingga pada akhirnya kamu perlahan mengering bersamaan dengan terbitnya mentari. 
Rinduku masih ada, luka ku juga masih basah menganga. 
Aku sudah mencoba pergi berkali-kali darimu. 
Melupakanmu, malah memutar waktuku. 
Sekarang, aku benar-benar telah melangkahkan kakiku ke arah yang berlawanan denganmu. 
Membangun lagi pondasi rumah untuk pemilik yang baru, yang ku harap akan menetap tanpa batas waktu. 
Melangkah berdua, berjalan beriringan, dan menua bersama. 
Ku harap kamu tidak pernah lagi kembali kesini, ke tempat dimana kamu terakhir kali meninggalkanku pergi. 
Karena aku pastikan kamu tidak akan pernah menemukan apapun lagi. 
Kecuali serpihan hatiku yang pernah kamu pecahkan sebelumnya. 
Yang pernah sempat aku punguti, namun terlambat. 
Ia telah hancur, berdebu, berserakan.
 

Tulisan S E N J A Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang