Kamis, 20 Juni 2019

PERSIMPANGAN

Perempuan di persimpangan.
Adalah aku.
Yang sungguh tak mampu lagi menemukan arah dan tujuan.
Perempuan di persimpangan.
Adalah aku.
Yang tak tahu lagi harus kemana kaki ini kubawa berjalan.
Perempuan di persimpangan.
Adalah aku.
Yang memilih berdiri ditempat tanpa ingin menentukan arah selanjutnya.

SESEKALI

Sesekali,
Aku ingin kau menjadi aku.
Agar kau tahu rasanya ditinggalkan tanpa berpesan.
Agar kau tahu rasanya menunggu tanpa kepastian.


Sesekali,
Aku ingin menjadi kau.
Agar aku pernah pergi meninggalkan.
Agar aku tahu senangnya tidak memberi kepastian.


Sesekali.

Rabu, 02 Mei 2018

Melupakanmu Memutar Waktuku

Teruntuk kamu yang pernah menjadi bab terpenting dalam kehidupan tanpa nalarku. 
Kamu pernah menjadi aroma basah yang membawa sejuk dipagi hariku. 
Hingga pada akhirnya kamu perlahan mengering bersamaan dengan terbitnya mentari. 
Rinduku masih ada, luka ku juga masih basah menganga. 
Aku sudah mencoba pergi berkali-kali darimu. 
Melupakanmu, malah memutar waktuku. 
Sekarang, aku benar-benar telah melangkahkan kakiku ke arah yang berlawanan denganmu. 
Membangun lagi pondasi rumah untuk pemilik yang baru, yang ku harap akan menetap tanpa batas waktu. 
Melangkah berdua, berjalan beriringan, dan menua bersama. 
Ku harap kamu tidak pernah lagi kembali kesini, ke tempat dimana kamu terakhir kali meninggalkanku pergi. 
Karena aku pastikan kamu tidak akan pernah menemukan apapun lagi. 
Kecuali serpihan hatiku yang pernah kamu pecahkan sebelumnya. 
Yang pernah sempat aku punguti, namun terlambat. 
Ia telah hancur, berdebu, berserakan.

Selasa, 20 Juni 2017

Untukmu yang Memilih Pergi

"Kepergianmu itu, tak lebih sopan dari senja yang begitu paham caranya berpamitan."


Sudah ya, sudaah..
Jangan lagi memenuhi sesak dalam rongga-rongga dadaku. 
Sejak jauh hari aku sudah berjanji untuk mengikhlaskanmu, tentunya sejak kepergianmu yang tanpa memberitahuku terlebih dahulu. 
Menurutmu, apakah yang kamu lakukan itu sudah begitu sopan? 
Dengan meninggalkanku sendirian dan tanpa berpesan.


Aku sudah tidak ingin lagi membuka lembaran-lembaran yang lalu untuk menceritakannya kembali di lembaran baruku. 
Aku dan kamu sudah memiliki lembaran baru masing-masing. 
Ini terakhir kalinya aku menyimpanmu dalam tulisan-tulisanku. 
Kau tahu? 
Rasanya aku ingin sekali berdamai dengan perasaanku sendiri, dengan memaafkanmu.
Tenanglah, ini bukan berarti aku tidak bisa memaafkan kejadian yang telah lalu. 
Hanya saja, aku masih berusaha untuk terus bersikap baik padamu, masa laluku.


Semoga pergimu bukan matiku ~
 

Tulisan S E N J A Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang